Senin, 10 Agustus 2009

Nonton Up di Ex


Kemarin, setelah gerak jalan santai di monas bersama rekan2 kantor, aku melanjutkan perjalanan ke Ex Plaza. Kali ini bukan makan. Tapi nonton. Filmnya berjudul "Up" versi 3d. Film kartun gitu.

Setelah ber-cekakakcekikik dengan teman nonton karena wajah kami sungguh aneh ketika mengenakan kacamata 3d, akhirnya kami menonton dgn khusyuk (ceile..giliran nonton,aja, bisa khusyuk. Film ini pada intinya berkisah tentang perjuangan seorang kakek ( Carl) mewujudkan mimpi almarhumah istrinya (Ally) berpetualang dan memiliki rumah di atas tebing curam di Amerika Selatan. Petualangan ini dimulai ketika sang kakek dijemput oleh petugas panti jompo tapi dia berhasil menghindar dengan cara yg ekstrem: 'mencabut' rumahnya dari tanah dan menerbangkan rumah itu dengan an amount of colorful baloons. Tak disangka-sangka,ternyata seorang bocah laki-laki berumur 8tahun (Russel) tanpa sengaja turut dalam penerbangan ini. Kehadirannya inilah yang kemudian 'mengundang' banyak hal-hal seru terjadi dan petualangan Carl menjadi lebih 'berwarna'.

Singkat kata, it was an interesting film. Durasinya juga ga lama. Sekitar 1,5-2jam aja. Tapi ada 1 saran. Buat ummat yang tidak terbiasa menonton film English tanpa subtitle, mendingan nonton yang versi biasa aja. Karena seperti film-film 3d lainnya, di film ini gak ada subtitle. Jadi kita berasa lagi Listening Test gt deh;-)

Oya 1 lagi. Ga ada kaitannya dengan film,sih. Tapi ini info yang amat bermanfaat tentang milih bioskop. Aku juga baru tau kemarin,dari partner nontonku. Dia bilang, dibandingkan Studio 21 dan Blitz Megaplex, Studio XXI paling nyaman. Ini bicara tentang bangku penonton,lho ya. Karena buat sebagian orang, bangku nonton tuh ngaruh. Di Blitz,meskipun sound system-nya bagus, tapi sandaran bangkunya tegak bangets, euy. Nonton jadi serasa tugas yang mesti dilakukan dengan serius, gt. Kalo di XXI mah bangkunya empuk. Sandarannya tebel kayak bantal,lagi. It was so comfort that I was inspired to sleep. Hehe. Tapi ini kita blum bicara Velvet Class-nya Blitz, ya. It must be very comfort. Tapi seperti telah kubahas pada tulisan sebelumnya, aku belum nyoba. Mau nonton sambil tidur-tiduran di bed sama siapa..lah kalo blum bersuami.

Tidak ada komentar: